Friday, May 15, 2009

DIBALIK KESUKSESAN FILM LASKAR PELANGI

Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan bukunya. Film Laskar Pelangi diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza. Skenario adaptasi ditulis oleh Salman Aristo dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Menurut Andrea Hirata, dengan diadaptasi menjadi sebuah film, pesan-pesan yang terkandung di bukunya diharapkan dapat lebih menyebar ke khalayak lebih luas.

Film ini penuh dengan nuansa lokal Pulau Belitong, dari penggunaan dialek Belitung sampai aktor-aktor yang menjadi anggota Laskar Pelangi juga adalah anak-anak asli Belitung. Lokasi syuting juga di Pulau Belitung dan biaya produksinya mencapai Rp 8 Milyar.

Untuk mencari pemeran tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi, Riri Riza melakukan casting di daerah Belitung dengan menggunakan pemeran-pemeran lokal dalam pembuatan film.
Film ini juga diambil di lokasi yang sama, Pulau Belitung. Film ini memadukan 12 aktor Indonesia yang dikenal dengan kemampuan akting mereka dengan 12 anak-anak Belitung asli yang bertalenta akting.

SINOPSIS :
Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat enegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan. 5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok yang mereka cintai. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.

Saya sendiri setelah menyaksikan film ini merasa terharu. Benar2 film yang luar biasa. Salut banget buat Mas Riri Reza. Nih bisa jadi contoh bagi para sineas untuk melahirkan karya film yg gak bertema itu2 aja.. alias percintaan n horor.
Dengan latar belakang pendidikan, moga aja film ini dapat menginspirasi pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi pendidikan di Indonesia terutama di daerah pedalaman. Seperti di pedalaman Papua.
Keistimewaan yang terletak pada nilai moral dan semangat anak didik untuk mengenyam pendidikan tidak harus selalu berpijak pada material. Mungkin film ini juga bisa memberikan pandangan kepada para pelajar untuk tidak selalu mengacu pada ‘nilai eksak’ dlm menempuh pendidikan, namun ada yg lebih penting dari itu, yaitu pola pikir.
Disamping itu, fasilitas yg layak juga harus diperhatikan untuk penunjang belajar, di Indonesia apalagi daerah pedalaman, tampaknya fasilitas yg cukup masih belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Itulah Laskar pelangi, sebuah potret dunia pendidikan di pedalaman Indonesia namun masih menonjolkan semangat pelajar dalam menimba ilmu. (Bayu Satria Setiadi).

Download Film Laskar Pelangi versi Flash (.Flv) :

Chapter_01 Chapter_02 Chapter_03 Chapter_04 Chapter_05 Chapter_06




Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan bukunya. Film Laskar Pelangi diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza. Skenario adaptasi ditulis oleh Salman Aristo dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Menurut Andrea Hirata, dengan diadaptasi menjadi sebuah film, pesan-pesan yang terkandung di bukunya diharapkan dapat lebih menyebar ke khalayak lebih luas.

Film ini penuh dengan nuansa lokal Pulau Belitong, dari penggunaan dialek Belitung sampai aktor-aktor yang menjadi anggota Laskar Pelangi juga adalah anak-anak asli Belitung. Lokasi syuting juga di Pulau Belitung dan biaya produksinya mencapai Rp 8 Milyar.

Untuk mencari pemeran tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi, Riri Riza melakukan casting di daerah Belitung dengan menggunakan pemeran-pemeran lokal dalam pembuatan film.
Film ini juga diambil di lokasi yang sama, Pulau Belitung. Film ini memadukan 12 aktor Indonesia yang dikenal dengan kemampuan akting mereka dengan 12 anak-anak Belitung asli yang bertalenta akting.

SINOPSIS :
Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat enegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan. 5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok yang mereka cintai. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.

Saya sendiri setelah menyaksikan film ini merasa terharu. Benar2 film yang luar biasa. Salut banget buat Mas Riri Reza. Nih bisa jadi contoh bagi para sineas untuk melahirkan karya film yg gak bertema itu2 aja.. alias percintaan n horor.
Dengan latar belakang pendidikan, moga aja film ini dapat menginspirasi pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi pendidikan di Indonesia terutama di daerah pedalaman. Seperti di pedalaman Papua.
Keistimewaan yang terletak pada nilai moral dan semangat anak didik untuk mengenyam pendidikan tidak harus selalu berpijak pada material. Mungkin film ini juga bisa memberikan pandangan kepada para pelajar untuk tidak selalu mengacu pada ‘nilai eksak’ dlm menempuh pendidikan, namun ada yg lebih penting dari itu, yaitu pola pikir.
Disamping itu, fasilitas yg layak juga harus diperhatikan untuk penunjang belajar, di Indonesia apalagi daerah pedalaman, tampaknya fasilitas yg cukup masih belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Itulah Laskar pelangi, sebuah potret dunia pendidikan di pedalaman Indonesia namun masih menonjolkan semangat pelajar dalam menimba ilmu. (Bayu Satria Setiadi).

Download Film Laskar Pelangi versi Flash (.Flv) :

Chapter_01 Chapter_02 Chapter_03 Chapter_04 Chapter_05 Chapter_06




No comments:

Post a Comment